Data
adalah Fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang
dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol.Data analog diperoleh dari
nilai-nilai yang bersifat continous dalam beberapa interval. Contoh :
suara, video. Data digital didapat dari nilai-nilai yang discreate.
Contoh : text. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih brarti bagi penerima , yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian yang bersifat fakta yang digunakan untuk pengambilan
kesimpulan.
A. Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah hubungan atau interaksi (pengiriman dan
peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang
dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.
Komponen Komunikasi Data :
a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data
b. Penerima, perangkat yang menerima data
c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan
d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data
e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.
Jenis Komunikasi Data.
Ada dua buah jenis komunikasi data yang dapat dibedakan sesuai media penghubungnya, yaitu :
1. Melalui Alat (Device).
Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses.
Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
Media Kabel.
a. Kabel Koaksial.
-Thicknet Koaxial Kabel.
10 base 5. Mampu menjangkau jarak maximum 500 meter.
-Thinnet Koaxial Kabel.
10
base 2. Mampu menghubungkan jaringan dengan jarak maximum 200 meter,
tetapi direkomendasikan agar untuk jarak maximum 180 meter saja.
gambar :
b. Kabel Serat Optik (Fiber Optik).
Memiliki
keuntungan dengan tingkatan dan bandwidth yang tinggi, ukuran dan berat
yang kecil, memiliki degradasi rendah, serta keamanan data yang tinggi.
gambar :
Media Nierkabel.
a. Microwave.
Gelombang
radio yang menggunakan frekuensi tinggi . Antara pengirim dan penerima
harus berada pada satu garis lurus / garis pandang untuk dapat
berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu, microwave dapat disebut juga
sebagai ”Transmisi Garis Pandang”.
b. Gelombang Radio.
Menyampaikan informasi melalui udara.
Contoh : Handphone.
c. Infrared.
Menyampaikan informasi dengan menggunakan gelombang ultr tinggi.
2. Melalui Satelit.
Menggunakan
satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup
lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau
melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
proses komunikasi lebih panjang. Selain itu, komunikasi melalui satelit
juga seringkali mengalami gangguan yang disebabkan oleh radiasi
gelombang matahari. Sehingga komunikasi yang dilakukan pada malam hari
seringkali tersa lebih baik jika dibadingkan dengan siang hari.
Satelit dapat berguna sebagai :
– Penerima
– Penguat
– Pengirim.
Jenis-jenis Satelit yang diketahui :
– GEO. Terletak 22.300 mill di atas permukaan bumi.
– MEO. Terletak 6000 mill di atas garis khatulistiwa.
– LEO. Terletak 400-600 mill di atas permukaan bumi.
Signal.
a. Signal analog.
Gelombang elektromagnetik kontinous yang disebar melalui suatu media, tergantung pada spektrumnya.
Memiliki
Amplitude yang merupakan uuran sinyal pada satu ukuran waktu dan
Frekuensi yang merupakan banyaknya gelombang per detik.
b. Signal digital.
Serangan
tegangan yang dapat ditransmisikan melalui suatu medium kawat. Tersusun
atas dua keadaan yang disebut bit, yaitu keadaan 1 yang berarti aktif
dan 0 non aktif.
Konfigurasi Jalur Komunikasi.
Merupakan bagaimana cara perangkat-perangkat yang hendak berkomunikasi dihubungkan.
a. Point-to point.
Menghubungkan hanya dua buah perangkat computer yang hendak berkomunikasi.
b. Multipoint.
Menghubungkan lebih dari dari dua buah perangkat computer yang ingin berkomunikasi.
Sistem Transmisi.
Merurut ANSI (America National Standard Information) terdapat 3 perbedaan arah transmisi, yaitu :
a.
Simplex, hanya mentransmisikan signal dalam satu arah saja, dimana
pemancar signal yang satu bertindak sebagai pemgirim (transmitter) yang
yang lainnya sebagai penerima (receiver).
b. Half-duplex, kedua
pemancar dapat bertindak sebagai transmitter ataupun receiver, tetapi
tidak dapat dilakukan secara bersamaan (bergantian). Dengan kata lain
saat pemancar yang satu sedang melakukan pengiriman, pemancar yang lain
hanya dapat menerima, tidak dapat melakukan pengiriman pula.
c.
Full-duplex, hampir sama dengan half-duplex, namun kedua pemancar dapat
melakukan pengiriman ataupun penerimaan secara bersamaan, tanpa harus
bergantian.
1. Transmisi Analog.
Adalah
cara pentransmisian signal-signal analog tanpa harus memperhaikan
muatannya, apakah berupa data analog atau digital. Agar hasilnya maximal
untuk jarak yang jauh digunakan amplifier yang akan menambah kekuatan
signal, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan atau penyimpangan
sangat kecil.
2. Transmisi Digital.
Adalah
kebalikan dari transmisi analog, yaitu cara pentransmisikan
signal-signal digital dengan memperhatikan muatannya, apakah berupa data
digital atau analog. Untuk jarak yang jauh digunakan repeater yang akan
memulihkan signal yang lemah, sehingga tidak terjadi kegagalan atau
penyimpangan.
Multiplexing.
Adalah Proses pengiriman sejumlah isyarat melalui suatu media transmisi.
Keuntungan Multiplexing :
– Komputer host hanya butuh satu port 1/0 untuk banyak terminal.
– Hanya dibutuhkan satu line transmisi.
1. Frequency-Devision Multiplexing (FDM).
Digunakan
pada media komunikasi jalur lebar (broadband), yaitu sebuah media
komunikasi yang memungkinkan sejumlah saluran dibentuk.
Contoh : Radio, TV.
2. Time-Devision Multiplexing (TDM).
Kebalikan dari FDM, digunakan untuk media komunikasi jaluur sempit (baseband), yaitu media yang hanya memiliki satu jalur.
Contoh : Digital voice.
Untuk meningkatkan efisiensi TDM dilakukan variasi :
a. Statistical TDM
b. Asynchronous TDM
c. Intelligent TDM.
B. Jaringan Komputer.
Jaringan
komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Dua buah
computer atau lebih dikatakan terhubung apabila keduanya dapat saling
bertukar informasi.
Manfaat penggunaan jaringan komputer:
- Berbagi perangkat keras
– Berbagi program maupun data
– Mendukung kecepatan berkomunikasi
– Memudahkan pengaksesan informasi.
Klasifikasi Jaringan Komputer.
a. Local Area Network (LAN).
Jaringan komputer yang hanya mencakup area yang sempit, sperti gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan.
– Client / Server.
Client sebagai pengakses data, sedangkan server yang memberikan data.
- Peer to peer.
Pengaksesan data hanya dapat dilakukan pada satu komputer saja.
b. Metropolitan Area Network (MAN).
Jaringan komputer yang mencakup geografis sebuah kota. Merupakan pembesaran dari LAN. Dapat mencakup area sekitar 10-45 km.
c. Wide Area Network (WAN).
Mencakup geografis yang luas, misalnya sebuah negara ataupun benua.
Topologi Jaringan Komputer.
Merupakan bentuk jaringan dimana komputer terhubung. Topologi menrangkan layout dari perangkat keras sebuah jaringan.
1. Linier Bus.
Semua simpul-simpul komputer dihubungkan melalui kabel yang disebut dengan Bus ke dalam sebuah jaringan.
2. Ring.
Informasi dikirimkan oleh sebuah komputer, akan melewati satu komputer ke komputer berikutnya secara melingkar searah jarum jam.
Topologi
ring umumnya digunakan didalam jaringan token ring dan fiber
Distributed Data Interface (FDDI) yang banyak digunakan di kampus-kampus
atau gabungan gedung-gedung untuk menciptakan sebuah jaringan tulang
punggung(backbone) berkecepatan tinggi.
3. Star.
Memiliki komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol komunikasi yang disebut dengan Konsentrator.
Ada dua buah jenis Konsentrator :
a. HUB, dipecah sebanyak jalur yang terhubung.
b. Switch, dikirimkan secara utuh.
Protokol Komunikasi.
Adlah
sebuah aturan yang mendefinisikan fungsi-funsi yang terdapat dalam
jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi, agar
komunikasi dapat berlangsung dengan baik, walaupun sistem pada kedua
buah jaringan berbeda.
Standar protokol yang terpopuler sampai
saat ini yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang telah ditentukan
oleh ISO (International Standart Organization).
Komponen Protokol.
1. Aturan dan prosedur.
– Mengatur pembentukan / pemutusan hubungan.
– Mengatur proses pengiriman data.
2. Format atau bentuk.
– Representasi pesan.
3. Kosakata.
– Jenis pesan dan makna masing-masing pesan.
Fungsi Protokol.
Secara
umum protokol mempunyai fungsi untuk menghubungkan penerima dan
pengirim dalam berkomunikasi serta agar komunikasi yang terjadi dapat
berjalan dengan baik.
1. Fragmentasi dan reassembly.
Berfungsi
membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat
pengirim mengirimkan informasi, dan pada saat diterima oleh penerima
akan digabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkp.
2. Encaptulatio.
Berfungsi melengkapi informasi yang dikirimkan dengan addres (alamat pengirim), serta kode-ode koreksi lainnya.
3. Connection Control.
Berfungsi
membangun hubungan komunikasi antara pengirim dan penerima termasuk hl
pengiriman data dan pengakhiran hubungan (connecting).
4. Flow Control.
Berfungsi sebagai pngatur berjalannya data atu informasi yang dikirimkan dari pengirim ke penerima.
5. Error Control.
Berfungsi
mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada saat pengiriman data,
baik saat data dikirimkan maupun saat data diterima.
6. Transmission Service.
Berfungsi memberikan pelayanan komunikasi data, terutama yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
Standarisasi Protokol (ISO 7498)
Terdiri
dari 7 lapisan (layer) yang mendefinisikan fungsi-fungsinya. Tiap-tiap
layer terdiri atas beberapa protokol yang berbeda, dan masing-masingnya
menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer tersebut.
1. Fisik.
Karakteristik
perangkat keras yang mentransmisikan signal data. Menjamin pengiriman
data dalam bentuk deretan bit melalui media transmisi dari satu simpul
ke simpul lainnya.
2. Datalink.
Pengiriman data melalui jaringan fisik. Menjamin blok data yang mengalir ke lapisan jaringan benar-benar bebas dari kesalahan.
– Sinkronisasi frame : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame, awal dan akhirnya harus diidentifikasi secara jelas.
– Transparansi data
– Kontrol kesalahan (error-detection) : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
– Kontrol aliran (flow) : pengirim harus tidak mengirimkan blok-blok pada rate / kecepatan yang melebihi kecepatan penerima.
3. Jaringan.
Mengatur rute paket data dari simpul pengirim ke simpul penerima dengan memilihkan jalur-jalur koneksi.
– Routing
– Pengalaman secara lojik
– Setup dan Clearing (pembentukan dan pemutusan).
4. Transport.
Menyediaka hubungan yang handal antara dua buah simpul yang berkomunikasi.
– Transfer pesan
– Manajemen koneksi
– Kontrol kesalahan
– Fragmentasi
– Kontrol aliran.
5. Sesi.
Membagi
presentasi data ke dalam babak-babak. Membentuk, memelihara, dan
menghentikan koneksi antara dua buah aplikasi yang sedang berjalan pada
simpul-simpul yang berkomunikasi.
– Kontrol dialog dan sinkronisasi
– Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi.
6. Presentasi.
Rutin mempresentasikan data.
– Negosisi sintaksis untuk transfer
– Transformasi representasi data (pengkonversian pesan).
7. Aplikasi.
Menyediakan layanan komunikasi dalam bentuk program aplikasi.
– File transfer dan metode akses
– Pertukaran pekerjaan dan manipulasi
– Pertukaran pesan